Ada sekelompok manusia yang pada saat dihadapkan pada situasi tertentu pada mulanya agak menarik diri, seolah-olah membisikkan ‘tidak’, dan baru beberapa saat kemudian dapat bereaksi. Ada sekelompok lain yang dalam menghadapi situasi yang sama, langsung bereaksi, yakin bahwa perilakunya benar. Kelompok pertama ditandai oleh hubungan negatif pada objek dan kelompok kedua ditandai oleh hubungan yang positif… kelompok pertama dapat disamakan dengan sikap introvert dan yang kedua dengan sikap ekstravert.
Sikap ekstrovert ditandai dengan libido (dorongan nafsu) yang mengalir keluar, adanya minat kepada kejadian-kejadian, orang dan benda, adanya hubungan dan ketergantungannya pada hal tersebut. Tipe ini didorong oleh faktor-faktor dari luar dan banyak dipengaruhi lingkungan. Tipe ini suka bergaul dan merasa yakin di lingkungan asing. Pada umumnya tipe ini berhubungan baik dengan dunia dan walaupun bertentangan, masih dapat dikatakan berhubungan baik karena ia tidak menarik diri, bahkan lebih menyukai berdebat dan bertengkar, atau berusaha membentuk kembali (mengubah) dunia menurut polanya sendiri.
Sikap introvert adalah menarik diri. Libido (dorongan nafsu) mengalir ke dalam, terpusat pada faktor-faktor subjektif dan pengaruh yang menguasainya adalah ‘kebutuhan dalam’. Tipe ini kurang yakin dalam berhubungan dengan orang dan benda, cenderung kurang sosial dan lebih menyukai berpikir daripada berbuat. Orang yang biasanya pendiam dan malu-malu (introvert) dapat menunujukkan aktivitas dan kegairahan terhadap sesuatu hal yang sangat diminati.
Masing-masing tipe meremehkan tipe yang lain, lebih melihat segi negatif daripada positif dari tipe yang berlainan, suatu kenyataan yang membawa pada kesalahpahaman yang tiada habis-habisnya dan bahkan mengembangkan pada perumusan filsafat yang antagonistis, psikologi yang bertentangan dan nilai serta cara hidup yang berbeda.
Tanda ekstraversi yang paling awal dari diri seorang anak adalah penyesuaian diri yang cepat pada lingkungan dan perhatian yang besar terhadap objek-objek, terutama terhadap pengaruhnya pada objek-objek tertentu. Perasaan malu sangat kecil dan dapat bergerak dan hidup diantara objek dengan rasa percaya, membuat persepsi tetapi sembarang, tidak terlampau hati-hati, biasanya tidak punya rasa takut, tidak memiliki hambatan pada objek dan dapat bermain dengan objek tersebut, dengan gembira melakukan hal-hal yang ekstrem dan mengorbankan diri sendiri, semua yang tidak diketahui tampaknya menarik.
Anak yang introvert pemalu dan ragu-ragu. Ia membenci semua situasi baru, bahkan mendekati objek dengan hati-hati dan rasa takut, lebih suka bermain sendiri dan lebih senang mempunyai satu teman daripada banyak teman, mereka banyak berpikir dan reflektif dan seringkali memiliki kehidupan imajinasi yang kaya. Yang mereka butuhkan adalah waktu untuk mengembangkan bakat-bakat yang tidak terlampau tampak dan belajar untuk merasa tenang di dunia.
Orang ekstravert dewasa bersikap ramah; selalu mendapat teman di tengah jalan menaruh minat dalam segala hal. Menyukai organisasi dan berkelompok, hubungan dengan dunia membantu mereka melaksanakannya secara efektif. Hubungan dengan orang lain cepat terbentuk dan terputus.
Kelemahan tipe ini adalah kecenderungannya untuk membuat kesan baik, mereka sangat menyukai adanya penonton. Mereka tidak menyukai kesendirian dan menganggap berpikir adalah hal yang aneh, mereka lebih tertarik dengan dunia luar.
Orang introvert dewasa tidak menyukai masyarakat dan merasa sepi diantara orang banyak. Mereka takut kelihatan tidak wajar, dan tidak belajar bagaimana berperilaku dalam sosial, mereka canggung dan blak-blakan, teliti dan terlalu sopan, pesimistik, selalu berusaha mempertahankan sifat baiknya untuk mereka sendiri sehingga dengan sendirinya mereka kurang dapat dimengerti. Mereka hanya dapat menunujukkan bakatnya dalam lingkungan yang menyenangkan. Namun karena merasa tidak menghabiskan waktu untuk mencoba memberi kesan pada orang lain atau menghamburkan tenaga untuk kegiatan sosial, mereka seringkali memiliki banyak pengetahuan dan mengembangkan bakat di atas standar rata-rata. Orang introvert berada dalam puncaknya dalam keadaan sendiri atau dalam kelompok kecil yang tidak asing. Lebih menyukai pikiran mereka sendiri daripada berbicara dengan orang lain, menyukai ketenangan. Meskipun kurang memiliki sikap sosial, mereka sering menjadi teman yang setia dan simpatik
TIPE BERPIKIR EKSTROVERT DAN INTROVERT
Kebaikan dari berpikir ekstrovert yaitu sifatnya yang sederhana, konsentrasi pada objek dan kedisiplinan yang ditunjukkan, sangat mudah terikat dengan fakta, membebaskan diri untuk tujuan membentuk gagasan abstrak.
Berbeda dengan ekstrovert, tipe berpikir introvert tidak berminat pada fakta melainkan pada ide atau gagasan, berminat pada realitas dalam. Yang penting baginya adalah perkembangan dan penyajian bayangan primordial dan membentuknya menjadi ide atau gagasan yang mempunyai kekuatan yang mendorong, mempunyai dugaan yang samar-samar bahwa gagasan ini mungkin berguna untuk dunia dan yakin gagasannya dapat diselamatkan kalau diketahui, tetapi ini semua merupakan pertimbangan yang tidak penting baginya. Dari luar tipe ini kelihatan aneh, minatnya hanya pada realitas dalam, kurang memperhatikan apa yang terjadi atau tidak mengerti bagaimana orang lain berpikir dan merasa; ia pemalu dan berdiam diri antara orang-orang atau memberikan komentar yang kurang tepat.
TIPE PERASA EKSTROVERT DAN INTROVERT
Tipe perasa ekstrovert dapat menyesuaikan diri dengan baik pada dunia, secara keseluruhan menilai apa yang umumnya dinilai orang dan tidak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dengan waktu dan lingkungan pergaulan, sangat terlibat dalam hubungan pribadi dan seringkali mempunyai daya tarik dan kebijaksanaan, dapat memperhalus situasi yang keras, memungkinkan kehidupan sosial dan keluarga berlangsung. Tipe perasa yang menyadari ketidakbahagiaan atau ketidakadilan biasanya ingin menolong dan sebagian besar kegiatan sosial yang dilakukan didasarkan pada fungsi ini. Dalam keadaan puncak ia ramah, mudah menolong dan menarik; dalam keadaan buruk ia adalah orang yang dangkal dan tidak setia.
Tipe perasa introvert dikuasai oleh faktor-faktor subjektif dan penampilannya sangat berbeda dengan penampilan ekstravert yang hangat dan ramah; tipe ini memberikan kesan dingin; tetapi dalam realitas adalah intensif meskipun tidak terungkap, dan sering digambarkan sebagai ‘air tenang menghanyutkan’. Walaupun tampak pendiam, tipe ini mudah memahami teman-teman akrabnya dan menaruh perhatian pada mereka ataupun kepada siapa saja yang menderita. Perasaan introvert juga terungkap dalam agama, puisi dan musik, dan kadang terungkap dalam pengorbanan yang luar biasa. Tipe ini tidak mudah menyesuaikan diri. Ia benar-benar membingungkan, dan jika dipaksa memainkan suatu peran tertentu ia mudah hancur, karenanya disebut sebagai schizoid (orang yang suka mengasingkan diri). Tetapi di lingkungannya akrab, mempunyai ikatan emosional yang kuat, nilainya dapat dimengerti, dan dapat membuat persahabatan yang stabil dan dapat dipercaya.
TIPE PENGINDERAAN EKSTROVERT DAN INTROVERT
Tipe pengindera yang tergolong ekstrovert, objek yang menimbulkan penginderaan adalah penting, sedangkan bagi introvert pengalaman penginderaanlah yang lebih penting, sedangkan objeknya tidak terlalu penting atau bahkan sama sekali tidak berarti. Sebagian besar tipe pengindera introvert yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan diri – yang merupakan ciri dari tipe introvert – sangat sulit dimengerti. Mereka dibanjiri oleh kesan dan memerlukan waktu untuk memadukannya, dan sering asyik sibuk dengan bayangan-bayangan dari ketidaksadaran kolektif. Bahkan pengamatan realitas yang tepat sekalipun tidak dapat mencegah berjalannya faktor subjektif.
TIPE INTUITIF EKSTROVERT DAN INTROVERT
Tipe intuitif ekstrovert terutama hidup melalui kemampuan intuisi ini ; hal yang terpenting adalah semua kemungkinan. Ia sangat tidak menyukai sesuatu yang lazim, aman atau yang telah ditetapkan. Ia tidak menghargai kebiasaan dan sering kejam teradap perasaan atau pendirian orang lain pada saat ia sedang mencium adanya sesuatu yang baru; semuanya dikorbankan untuk masa depan. Baik agama maupaun hukum tidaklah keramat, sehingga ia seringkali tampak sebagai petualang yang kejam; namun sebenarnya ia memiliki moralitas sendiri berdasarkan kesetiaannya pada pandangan intuitifnya. Baginya tidak menggunakan kesempatan adalah pengecut atau lemah.
Bahaya pada tipe intuitif ekstrovert adalah bahwa ia menanam tapi tidak pernah memetik. Ia menghabiskan kehidupanya dalam kemungkinan-kemungkinan sementara orang lain menikmati hasil usahanya. Hampir tidak mungkin baginya untuk membawa sesuatu sampai akhir, atau setidaknya sampai suatu titik tercapainya keberhasilan. Dengan sendirinya hubungan pribadinya sangat lemah; baginya rumah dirasakan seperti penjara. Tetapi ada juga pacar/istri dari tipe ini yang berkata bahwa hidup dengan pria dari tipe intuitif ekstravert tidak pernah membosankan.
Tipe intuitif ekstrovert berhubungan dengan apa yang umumnya dikenal sebagai dunia realitas; tapi intuitif introvert berhubungan dengan ketidaksadaran kolektif, latar belakang pengalaman yang gelap, segala sesuatu yang bagi tipe ekstravert subjektif, asing dan aneh.
(Sifat tak lazim dari tipe intuitif introvert, bila diberikan prioritas . . . membentuk orang yang aneh, yaitu pengkhayal mistik dan ahli peramal di satu pihak atau orang yang sangat artis dan aneh di pihak lain. Yang terakhir dapat dianggap hal yang wajar karena ada kecenderungan umum tipe ini untuk membatasi dirinya pada sifat perseptik dari intuisi. Biasanya tipe intuitif berhenti pada persepsi; persepsi adalah masalah pokoknya).
Intuitif introvert adalah tipe yang melihat bayangan, yang mempunyai wahyu tentang agama atau kosmos, ramalan, atau khayalan yang mengerikan. Untuk zaman sekarang, orang-orang seperti itu sangat aneh. Hampir seperti orang gila, kenyataannya memang begitu, kecuali kalau mereka dapat mencari jalan untuk menghubungkan pengalamannya dengan kehidupan nyata. Ini berarti menemukan bentuk ungkapan yang sesuai, yang diterima oleh masyarakat, tidak hanya timbul dari khayalan. Hal ini kadang-kadang dapat mereka lakukan dengan menemukan atau membentuk kelompok dari bayangan mereka yang mempunyai nilai. Biasanya mereka tampak agak aneh, dan tidak bersalah, tetapi apabila dipengaruhi oleh bayangan atau penglihatan dalam, mereka dapat digerakkan oleh kekuatan yang besar untuk melakukan kebaikan atau kejahatan, dan sangat mudah menular, baik perubahan agama maupun gerakan kekerasan dimulai dengan cara ini.